Assalamu'alaykum, selamat datang di blog sederhana saya, selamat membaca! silahkan berkomentar & tinggalkan link anda untuk di kunjungi, terima kasih

Monday, 29 September 2008

Kasih Sang Ibu

Ini kesekian kalinya aku menyaksikan kekuatan kasih sayang seorang ibunda kepada anaknya, aku tau inilah anugrah Nya, semakin dewasa aku semakin banyak hal yang ku pelajari dari alam, dari sifat manusia itu sendiri.

Aku tau ia baru saja menyelesaikan munajatnya kepada Allah, Sang Pencipta Alam Raya yang menyaksikanya bersujud di subuh 30 Ramadhan 1429 H. "jangan lupa jaga adeknya ya" pesanya padaku untuk menjaga keponakan kecilku yang hanya ku jawab dengan anggukan kepala di tengah rasa kantuk yang masih membuat kepalaku berat mengangkatnya, suara motor di halaman depan rumah tanda mereka akan segera berangkat , (emang maw kemana? pada nanya gitu yach.. :D mereka hendak kepasar) , ini satu hari jelang Syawal alias lebaran, tentu saja ia sebagai ibu rumah tangga harus di sibukan dengan segala macam kegiatan menyiapkan panganan.

Hmm ini bukan pertama kali aku di serahi tugas menjaga keponakanku yang suangat manja :) (meski begitu aku juga manjanya) , hari-hari sebelumnya seperti biasa, bocah kecil ini akan terbangun dengan rengekan nya "ibuuuuuuu" dan aku akan tergopoh-gopoh bangun mendapatinya, menggendongnya, kemudian menemaninya kekamar mandi, oh dia tidak berhenti menangis, masih dengan menanyakan "ibu mana biiiiii" begitu ia akan mengulangi pertanyaanya, aku harus mengajaknya bercanda agar mau melupakan di mana keberadaan ibunya saat itu meski tak khan lama ia akan menanyakannya kembali (hmm serasa udah jadi ibu nech :D) amiiin.

"Minuuuuuuuum" teriakanya pagi ini membuatku terlonjak kaget dari mimpiku, "lho belum berangkat?" tanyaku padanya yang masih berada di rumah, ternyata ia masih memandangi sang anak yang tampaknya sudah terjaga, segera ku berikan permintaanya "ibu ajaaaaaa" tolaknya sambil menangis, aku diam dan menyandarkan kepalaku yang masih terasa kantuknya di bantal guling ponakanku, "ya sayang ini ibu" ia menghampiri sang buah hati dengan rengkuhanya "lho masih ada?" tanyaku dengan nada bloon "ya dia masih nangis" jawabnya "yeeee biasanya juga kalo bangun nangis" sangkalku , karena semakin lama dia menunda keberangkatanya ke pasar maka semakin susah menenangkan keponakanku nantinya.

"hmmm" tampak ia berpikir, "di ajak aja dech" putusnya "hoooo" aku melongo namun cepat tersadar ,"subhanallah" secara nyata aku menyaksikan besarnya kasih sayang seorang ibu , yanga tak khan sanggup meninggalkan anaknya dalam keadaan menangis :)

Ah ibu, diriku jadi teringat engkau yang jauh di pandanganku kini, ini kesekian kalinya kami tidak ada dalam pelukanmu dalam Hari raya Idul Fitri, aku sangat merindukanmu, semoga Allah menggugurkan dosa-dosamu dan memberikan kebahagiaanmu dunia akhirat ibuku, dan untukmu ibu-ibu yang mencintai anaknya dengan teramat tulus. amin

1 comment:

  1. Ibu, memang tak pernah habis menjadi bahan renungan. Saat jauh dirantau, dia adalah teman sejati yang selalu ada untuk mengusir sepi. Bagaikan laut, kasih sayangnya tiada bertepi....

    ReplyDelete