Assalamu'alaykum, selamat datang di blog sederhana saya, selamat membaca! silahkan berkomentar & tinggalkan link anda untuk di kunjungi, terima kasih

Monday, 3 March 2008

AKU , DIARY & DUA CINTA

22 Agustus 2006

Assalamualikum Diary

Aku melihatnya bekerja dengan tekun. Ia tak perduli orang lalu lalang di depanya yang kudengar dari orang-orang ia memang selalu begitu. Ketika bekerja tak satu halpun ia biarkan melengahkan konsentrasinya. Aku tetap memandangnya . Kamu tau Ry, aku terpesona olehnya. Tiap kali satu pekerjaan kuselesaikan kutolehkan pandanganku kearahnya, meski ia tak berubah, tetap dengan perilaku yang sama. Ry aku tak berani bilang ini cinta. Karena aku baru mengenal sosok pribadinya. Tapi kenapa sampai malam ini aku dihadapan mu wajahnya masih lekat di ingatanku.

Kututup diary ku .Azan Isya dari Mushola tak jauh dari rumahku menuntun langkahku menuju padasan. Rasa segar menyentuh pori-pori kulitku. “ Ya Allah hamba MU yang hina ini bersujud dihadapanMU, ampuni hamba jika pandangan mata hamba pada nya adalah kemaksiatan. Amin…”. Kusapukan kedua telapak tanganku kewajah. Tetes air mata hangat mengalir dikelopak mataku. Aku rindu pada Nya, pada Sang Pemilik jasad dan ruhku ini. Tapi kenapa begitu sulit aku merasakan kehadiran Nya kala sujud dan ruku’ kulakukan dihadapa Nya.
***



23 Agustus 2006

Assalamualaikum Ry,

Diary, satu hal yang membuatku bahagia hari ini adalah. Ia menyapaku, dan senyumnya “subhanallah” benar-benar menggetarkan gelora keremajaanku. Entah berapa kali aku Istighfar menyebut asma Nya tapi aku tak bisa berbohong pada diriku sendiri kalau ada rasa dihatiku, rasa yang selalu menghadirkan sebuah senyuman di bibirku. Benarkah jika sebuah kata “cinta” itu patut untuk menggambarkan perasaanku hari ini? Ry, apa aku salah. Kau mengenalku khan tak mudah bagiku untuk mencintai sesorang, tapi prinsip itu ? Diary apa yang harus aku lakukan?”

Satu sms mengoyak keheningan lamunanku, “Assalamualaikum, pa kabar Fa? Sekarang gi ngapain?”. Sms dari sahabat terbaik ku. “ waalaikumsalam, Alhamdulillah Syifa sehat, sekarang gi mo tidur. Ahmad gi ngapain?” jawabku. “ Lagi istirahat juga, besok ada rencana buat aksi anti pornoaksi-pornografi ma teman-teman di lembaga dakwah, doain sukses yach” balasnya lagi. Berapa saat kubiarkan ia menunggu sms ku di kota sebrang, sebagai sahabatnya aku bersyukur karena Ahmad berubah, bahkan saking berubahnya dia terpaksa mutusin cewek SMU nya yang sampai sekarang masih ga terima dengan keputusanya “ Ahmad jangan marah ya , tapi boleh khan Syifa jujur? Syifa ga’ suka dengan kegiatan-kegiatan semacam itu. Sejauh ini kegiatan itu hanya makin memperkeruh suasana, toh sampai saat ini ga’ da hasilnya khan?” balasku lagi. Entah dari mana aku mendapatkan kata-kata itu. Tiba-tiba rasa takut menyelinap dihatiku, aku takut Ahmad marah dengan perkataanku “ Ya Rabb, ampuni hamba”. Benar Ahmad tak membalas sms ku, ah aku merasa bersalah padanya, haruskah itu yang kukatakan pada saudaraku yang tengah berjuang menegakkan kebenaran Ilahi. Sampai lelap dengan bunga mimpi menjemputku tak jua ia balas smsku.
***

25 Agustus 2006

Assalamualikum Diary,

Ry, aku ga tau musti bahagia atau sedih hari ini, aku tau prinsip yang kupegang adalah janji ku pada Sang Esa, tapi ketika saat ini aku merasa tersanjung jika berada di dekatnya. Aku merasa ini adalah cobaan Nya, Ry, aku sedih menghadapi kenyataan bahwa begitu sulit aku mengendalikan perasaan ku. Aku jadi teringat kata-kata sahabatku ketika aku menjelaskan tentang hukum pacaran yang sebenarnya. “ Fa, kamu bisa bicara begitu karena kamu belum merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta, tapi percaya dech kamu akan tau, mengapa aku ga setuju dengan pendapatmu suatu saat nanti”. Saat itu aku hanya tersenyum, bagiku jawaban itu pasti akan aku dapat, ketika satu hukum yang Allah tetapkan aku sampaikan. Ry, kenapa keraguan ini melandaku?. Keraguan akan kasih sayang Allah padaku. “

Deringan HP membangunkan tidurku. Rasa kantuk kutahan ketika kulihat siapa gerangan yang menggangguku petang ini, Ahmad O ya aku tak mungkin lupa kalo kami sudah sepakat untuk saling membangunkan, ketika tiba saatnya sepertiga malam untuk melaksanakan sholat tahajud. Kadang aku merasa sangat terganggu ketika aku mendapatkan waktu libur untuk ibadah sholat & shaum. Khan ga’ lucu jika aku harus jujur pada nya, kalo aku ga’ sholat karena datang bulan.
Ternyata Ahmad ga’ marah padaku, yach aku memang mengenalnya dengan sangat baik, ia orang yang paling mudah memaafkan.Hanya aku yang selalu menyakiti perasaan nya & terlalu gengsi untuk meminta maaf. Sebegitu beruntungkah aku mempunyai sahabat seperti dia.

***

28 Agustus 2006

Assalamualikum Diary,

Ry, Kedekatan ku dengan nya mengundang tanda tanya, benarkah kami sudah mengikat sebuah janji yang sering orang sebut “ pacaran”. Ah tidak kami masih dalam tahap PDKT alias pendekatan. Aku tidak tau bagaimana jelasnya perasaan nya padaku tapi yang jelas aku mencintainya. Aku tidak bisa berbohong. Aku sudah tau nomor HP nya, sebegitu agresifkah aku hingga menanyakan nomor HP nya, salahkah aku Ry? Aku pernah membaca sebuah email dari sahabatku. “Jangan pernah menyesal karena kamu jatuh cinta tapi menyesallah kalo orang yang kamu cintai tidak tau bahwa kamu mencintainya.”. Aku juga ingat karakter Nurul dalam novel “ ayat-ayat cinta”. Seorang gadis yang kehilangan cinta Fahri karena ia malu menyatakan cinta nya. Ry seperti halnya orang yang mencintai, aku ingin memilikinya.

“Fa, aku mau menikah” apa yang kubaca di Hpku melemahkan seluruh persendian tubuhku. Ahmad mau menikah? Dengan siapa? Aku akan kehilanganya setelah ia menikah . Tapi apa hak ku bersedih. Bukankah kewajibanku untuk bahagia, kalo sahabatku bahagia. Tapi kenapa? Pada siapa aku bertanya kenapa perasaan ku terluka mendengar khabar yang disampaikanya. Aku menangis dalam doaku pada Sang Maha Pengasih
“ Ya Allah Kasihilah hamba Mu Ya Allah, berikan jawaban pada hamba apa yang terjadi, siapakah sebenarnya yang hamba cintai, kenapa hamba merasa kehilanganya ketika ia akan menunaikan sunah Rosul MU.” Aku terisak dalam heningnya sepertiga malam.
Aku cepat menghapus air mataku ketika Hp ku berbunyi. Ahmad melakukan tugasnya membangunkanku untuk sholat tahajud. Karena kesedihanku membuatku tak kuasa untuk lebih dulu membangunkanya.
“ Assalamualaikum” sapaku. “ Waalaikum salam waramatullah, dah bangun Fa?” tanya nya. “ Alhamdulillah Syifa dah sholat, afwan belum call Ahmad” jawabku. Kudengar ia tertawa “ ga apa, mau denger cerita ga’?” tanyanya langsung. “ Kebetulan Syifa mo banyak nanya” jawabku. “ Mo nanya soal sms Ahmad tadi khan?. Aku mengangguk sampai aku sendiri sadar kalo Ahmad berada jauh dariku. “ yap! Begitulah, Tapi sebelumnya Shifa mo minta maaf soal komentar tentang aksi kalian kemarin” . Keterlaluan, selama itu aku baru minta maaf padanya. “ Udah ga usah dibahas, Ahmad tau kenapa Syifa bilang begitu. Tapi Shifa harus tau kalo kerusuhan akibat aksi serupa yang Syifa liat Di TV itu Insya Allah ga’ akan terjadi dalam aksi lembaga dakwah kami. Tujuan kami cuman satu ko’ Indonesia menjadi negara yang benar-benar berbudaya Timur.Seperti halnya julukan yang kita dapat. Ingat bukan wanita sendiri yang dirugikan tapi kaum adam pun tersiksa dengan pemandangan yang kami liat. Ya khan?” Aku tertawa mendengar penjelasanya “ Ya, maaf, Khapan Ahmad menikah?” tanyaku langsung. Kudengar kembali tawanya, “Insya Allah dua tahun mendatang”. Aku mengernyitkan dahi heran. “ Selama itu kalian berencana?” Tawanya makin keras terdengar. “ Kalian ? Ahmad belum ada calon Fa” “Hah!” Rasa kaget, bercampur heran membuatku melongo. “ jangan bercanda Ahmad” . “ denger dulu Fa” potongnya. “ Kecuali kalo Syifa mau menungguku, mungkin bisa dibilang sekarang Ahmad dah ada calonya”. “Deg!” Aku tak bisa berkata-kata beberapa saat, sampai akhirnya kusadari kalo mungkin Ahmad bercanda, “ Ga’ lucu tau!” jawabku. “ Apa menurut Syifa Ahmad bercanda, bolehkah Ahmad bilang ini serius?, atau mungkin………apa yang Ahmad Khawatirkan sudah terjadi, Syifa sudah ada…………” Ahmad tak melanjutkan bicaranya. Suasana hening, jam sudah menunjukan pukul setengah empat, satu dua ayam berkokok mulai terdengar. “ Fa!” Suara Ahmad terdengar lagi. “ Ya” jawabku. “ Alhamdulillah Ahmad kira Syifa ketiduran” . Tak ada komentar dariku. “ Sebenarnya apa hak Ahmad menyuruh Syifa menunggu, tapi karena Ahmad mengenal Syifa dengan baik, maka Ahmad minta izin untuk diberi kesempatan menjadikan Syifa pendamping hidup Ahmad, setelah wisuda nanti, apapun jawaban Syifa Ahmad ikhlas”

***
1 September 2006

Assalamualaikum Diary

Ramadhan Insya Allah akan kujelang beberapa hari lagi, untuk menyambutnya anak-anak MTV udah sibuk meeting hampir tiap hari sabtu, Buat anak MTV sendiri kami udah merencnakan acara “ Jelang Ramadhan “ yang Insya Allah akan dilaksanakan sehari sebelum puasa, acaranya cuman silaturahmi dan saling memaafkan antar karyawan muslim tempat kami bekerja, aku selaku panitia,aduh pusing sekaligus seneng dech Ry, yach setidaknya hidup yang aku jalani da manfaatnya, Trus buat MTKIS, kami sepakat buat acara muhasabah diri di pantai, kami berharap acara ini sukses seperti acara sebelumnya.
O ya Alhamdulillah dilema yang aku hadapi antara Ahmad dan dia bisa aku hadapi Aku tak maw mengotori hatiku Ry, aku memang menyukainya dan ahmad, tapi aku punya prinsip, bagiku cinta dan kerinduanku layaknya harus ku persembahkan untuk seseorang yang menjadi suamiku, toh kalau aku menerima salah satu di antara mereka, belum tentu juga dia jodohku, masih harus menunggu beberapa tahun untuk mengatakan aku siap menikah pada kedua orang tuaku. yach siapa yang tau ketika aku sudah benar- benar siap menyempurnakan ibadahku pada sang Khalik , jodoh itu Allah kirimkan dengan segala kesiapan membimbingku menjadi istri yang sholehah. Bukankah Allah adalah Zat Yang Maha Menepati janji.
***
Batam 1 September 2006

Buat :MTV ( Majelis Ta’lim Volex) & MTKIS ( Majelis Ta’lim Kawasan Industri Sekupang), Terus tegak kan dakwah mu dibawah benderang sinar petunjuk NYA.

No comments:

Post a Comment