Assalamu'alaykum, selamat datang di blog sederhana saya, selamat membaca! silahkan berkomentar & tinggalkan link anda untuk di kunjungi, terima kasih

Sunday, 9 November 2008

Miss Univers Berjilbab (episode 3)

Hessa… I’m fall In Love

“Hessa Zafirah Inaya, hmm nama yang sangat bagus , ada harapan besar orang tuanya memberi nama ini” gumamku dalam hati, ku baca KTM Hessa yang baru saja di titipkan BAAK pada ku, aku menunggunya di depan pintu kelasnya beberapa kali ku intip tidak tampak gadis yang punya best peformance itu, “Assalamu’aiakum, afwan ukhti ana ganggu” ada suara yang sering mengagetkanku, pemiliknya telah tersenyum manis memandangku “ ga pa2 akh, ada yang bisa ana bantu?” jawabku segera mengusir rasa kagetku, “owh hanya ingin menyampaikan ini” ia menyodorkan amplop putih bersih kepadaku “apa ini akh?” tanyaku segera, “hanya undangan pengajian lusa ukh” aku manggut-manggut “syukran” “afwan” jawabnya masih dengan senyum manisnya. Setelah ikhwan itu berlalu aku melanjutkan misiku mencari Hessa. Tapi ternyata memang Hessa tidak ada di kelasnya, entahlah.

“Hessa di FKIP english Fa” jawaban sms Hessa membuat aku terhenyak, apa yang di lakukan gadis itu, hatiku khawatir tiba-tiba, ketakutan Hessa mempermalukan dirinya sendiri, segera ku langkahkan kaki mencari kelas English , jalanku setengah berlari hingga tak mampu ku kontrol lagi di tikungan menuju kelas FKIP aku menabrak seseorang, ikhwan.. dan dia adalah ikhwan itu lagi “maaf akh” aku tidak bisa menyembunyikan rasa malu yang menyelimuti hingga membuat wajahku memerah”ukhti terburu-buru, ada apa?” Tanyanya segera melepaskan ku yang sempat menubruknya, “ah.. iya akh, Ifa mau ke kelas FKIP English semester 1, afwan akh..” jawabku masih dengan rasa malu. “oh… silahkan ukh , hati-hati jangan sampai nabrak lagi “ia tersenyum manis. Aku hanya mengangguk membiarkan ia berlalu , sang pemilik senyuman manis itu membuatku berdebar-debar, “astaqfirullah, astaqfirullah” aku usap dadaku untuk bersabar, segera ku langkahkan kaki menuju kelas yang ku maksud.

Ku tahan langkahku ketika ku lihat kelas itu tenang, tak ada keributan sedikitpun, di sana aku lihat Hessa dan akhwat itu saling menggenggam tangan , membicarakan sesuatu yang tidak aku tau apa, “alhamdulillah” gumamku bersyukur, ternyata sahabatku tidak seperti yang baru saja ku pikirkan , kusandarkan tubuhku di dinding dekat pintu , aku ingat kejadian tadi dan tersenyum, aku masih merasakan debaran di hatiku yang tidak ku tau apa maksudnya “maybe I’m fall in love with him, with man that make me amazed, oh Allah protect me anything from Your dislike, amin”aku menenangkan perasaanku , kembali mengumpulkan kekuatan iman yang Allah karuniakan padaku. Meski bunga-bunga perasaan itu ku tau pasti menjadikanku lebih bersemangat.

“assalamu’alaikum ukhti Hayfa’ Rihana Nazahah” aku tersadar ketika ada dua orang telah berdiri di hadapanku , ku lihat senyuman Hessa setelah menyapaku dengan nama lengkapku “wa’alaikumsalam warrahmatullah wabarakatuh” jawabku tersipu
“lagi ngapain non? Ngelamun di sini?”
“enggak nyari Hessa aja, cuma maw ngasih ini” kusodorkan KTM Hessa
“hmm, kayak ga da waktu lain aja, maw tetep di sini atau balik kekelas?”
aku nyengir , sambil melangkahkan kaki mengikuti Hessa.
“eit tunggu dulu, Ifa lum kenal ukhti Nadwa khan?” tiba-tiba Hessa berbalik memandangku, dan hanya mendapat jawaban dari gelengan kepalaku.
“nich kenalin ukhti Nadwa, ifa”
aku menyalami Nadwa dengan senyuman ramah, dan kudapati juga sebaliknya, di hatiku tersimpan tanda tanya besar ada apa sebenarnya.

“I’m Fall in Love Ifa” uja Hessa, ketika interogasiku tentang Nadwa berlanjut, “what? This is imposible, you and Raka just now…. Emmm I not believe” jawabku dengan rangkaian pertanyaan heranku, “ya , karena dia aku belajar menerima kenyataan tentang Raka, dan ternyata Raka bukan berpacaran dengan Nadwa, hanya bersahabat dan sedikit bertanya, Raka memang tak berminat meneruskan hubungan kami, cowok itu atau ikhwan itu lebih baik dari Raka, Hessa yakin itu Fa..” aku mengernyitkan dahi ketika ucapan itu meluncur dari bibir Hessa, “ikhwan? Who is he?” tanyaku, “subhanallah, cinta memang punya kekuatan yang dahsyat, mungkinkah cinta itu akan merubah Hessa, menjadikanya selayaknya akhwat yang istiqomah di jalan Nya, aku mengerti bagaimana perasaan nya “cause I’m fall in love too… Hessa” bisik hatiku hanya dengan senyuman.

Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

Amin

No comments:

Post a Comment