
"Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!"
Itulah kalimat Andrea Hirata dalam tetralogi ketiga Laskar Pelangi "Edensor" , anda kenal Andrea Hirata bukan? jika anda tau novel Laskar Pelangi maka pasti anda tau Andrea Hirata pengarangnya. Meski novel ini sudah "jadul" begitu kata dave ketika aku meminta e book nya , tapi ketika aku membacanya , seperti halnya di Laskar Pelangi , aku terpesona dengan kalimat -kalimat yang Andrea tuliskan " must read" membuat kagum, tidak berbelit-belit, serasa mengikuti petualangannya, bahasa yang khas , membuat tertawa geli, membuat sedih , kasian dan bercampur aduk perasaan. Bahkan saking tersihirnya , setelah seharian membaca Novel ini dan di akhiri pada malam sebelum tidur hingga endingnya, penulis terbawa mimpi, mimpi meneruskan kuliah di Singapura "entah Universitas apa" sambil bekerja menjadi seorang pembantu. aih... ingin nya aku berkelana, menjadi mahasiswi di luar negri sana ;)
"Bermimpilah , Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu"kata Arai , sepupu Andrea, yang mendampingi Andrea berkelana, yang juga kuliah di Negri yang memiliki menara Eifel. Tau khan Negara apa itu, masa sich ga tau? :D
Maka aku mulai menerka apa mimpiku, apa mimpi masa kecilku, bagaimana mewujudkannya :) Dan Edensor ... yeah You Must Read!!!!
Aku ingat bagian-bagian mana yang membuatku tertawa,
Yang pertama, Di bagian Andrea Hirata mengisahkan tentang bagaimana ia bisa mendaptkan nama yang ia inginkan, setelah berganti-ganti nama
Kedua, Ketika Jam tangan Arai menghianatinya tepat di saat ia bersi tegang dengan Ikal
Kemudian, "Ammin.... minnnn.... miiiiiiiiiiiiim" lengkingan Arai pada saat sholat di masjid berimamkan Mujahid Muda, ini membuat kekusyukan Ikal terganggu , membuat jemaah sholat terpingkal-pingkal sesudahnya, dan membuatku geli setengah mati bahkan sampai menuliskan ini.
dan banyak lagi tatanan bahasa Andrea membuatku tertawa karena lucu, dan menggemaskan.
Yang jelas Edensor is amazing, dan sekarang penulis sedang membaca "Sang Pemimpi", terbalik yach, ah biarlah :L
No comments:
Post a Comment