Assalamu'alaykum, selamat datang di blog sederhana saya, selamat membaca! silahkan berkomentar & tinggalkan link anda untuk di kunjungi, terima kasih

Friday, 16 October 2009

Sepucuk Daun di Tangkai Bunga

"By : Tiny"

"Kau tau aku begitu membencimu" ujar bunga dengan menahan air matanya, "tapi tak sedikitpun aku tega melihatmu terluka olehku ataupun oleh orang lain" ujar hatinya.

Daun tau itu, kebaikan dan ketulusan bunga , bahkan besarnya cinta yang Bunga miliki untuknya. Tapi meninggalkan Bunga hari ini , menumbuhkan keyakinan di hatinya bahwa Bunga akan bahagia nantinya, lebih bahagia ketimbang setia kepadanya.

Daun tau seberapa kekuatannya menahan angin yang menerpanya , tak khan mampu melindungi bunga, karena ia tau Bunga lebih tegar darinya, lebih bisa menahan badai ketimbang ia yang akan berguguran, bahkan ketika ia akan mengering terpanggang sinar mentari. Daun tau , ia begitu lemah.

"Tapi Daun adalah laki-laki , yang akan sangat begitu pengecut jika hanya karena alasan itu tak mampu memperjuangkan cintanya" benak Bunga memberontak. Ia tak yakin itu alasan sebenarnya Daun ingin berpisah darinya, kecemburuan Bunga memberikan kesimpulan pasti, ada Bunga -Bunga lainnya yang tengah Daun cintai.

Lalu untuk apa Bunga bertahan? untuk apa ia membenci namun tak ingin melihat Daun terlukai oleh siapapun? Bunga akan mendapatkan yang lebih baik, tapi apa yang terjadi dengan cinta yang terlanjur bersemi di aliran darahnya, haruskah ia membunuhnya, yang ia tau itu akan turut membunuh raganya ...

Tunggu sekejab kelanjutannya ;)

1 comment:

  1. Bingung mau nerusinnya, thanks yang udah nyumbangin idenya semalem :D

    ReplyDelete