Assalamu'alaykum, selamat datang di blog sederhana saya, selamat membaca! silahkan berkomentar & tinggalkan link anda untuk di kunjungi, terima kasih

Friday, 19 March 2010

Pendekar Berjilbab Putih



Pernah suka cerita tentang pendekar ga? aku dulu sampai sekarang suka banget, suka baca tentang pendekar 212, trus liat Angling Dharma versi dulu...

Dan udah lama banget melupakan itu, tapi kemaren sempet baca cerita tentang Khaulah binti Azwar yang ikut berperang membela para muslimin dan berada di barisan para muslimah lainnya, kemudian dengan besarnya cinta yang ia miliki pada Dhirar bin Azwar sang kakak saat di tawan musuh , ia telah menjadi Ksatria Bercadar Hitam dan mampu memporak-porandakan barisan musuh, membakar semangat kaum muslimin untuk menang.

Dan gara-gara itu tiba-tiba pengen menulis kisah fiktif tentang Pendekar Berjilbab Putih , hehe


Sesosok bayangan berkelebat , hinggap diam dalam sebuah ranting pohon yang harusnya patah menahan tubuhnya, tapi tidak .. mungkin bayangan itu menggunakan ilmu meringankan tubuh tingkat tinggi.

“wanita itu akan menyesal telah mencampuri urusanku” geramnya

Kemudian tangannya terbentang , wajahnya lurus menghadap langit , ia berkonsentrasi terhadap dua telapak tangannya yang menghasilkan bias cahaya memerah , dan dengan tenaga dalamnya ia hendak menyabetkan seluruh cahaya itu ke bangunan yang ia awasi sedari tadi.

Tapi gerakannya tertahan oleh sebuah suara yang mangagetkannya

“aku tau kau akan melampiaskan kekesalanmu pada gedung tempatku mengajar anak-anak di dusun ini Yasa, dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi”

Suara tenang yang merambat melalui udara dengan tenang sampai ke telinga pria yang di panggil Yasa , bernama lengkap Gayasa Ganda Pramudia. Namun justru tak menghasilkan suara tenang di bilik hatinya kecuali amarah yang membara.

Gadis berpakaian putih abu-abu lengkap dengan kerudung pembungkus auratnya itu berdiri tegap, sebilah pedang terselempang di balik punggungnya.

“jangan memancing amarahku hingga memaksaku melukai tubuhmu Meyda, kita di sini punya urusan masing-masing , jangan campuri urusanku”

“aku tidak akan mencampuri urusanmu jika kau tidak melukai warga dusun ini sesukamu, kalo kau tidak membuat mereka resah dengan sepak terjangmu” gadis yang bernama Meyda Khairandani berujar dengan menaikan suaranya satu tingkat.

“mereka harus membayar apa yang telah mereka lakukan pada keluargaku, kau tau rasanya melihat kedua orang tuamu di bunuh secara mengerikan di depan matamu dengan tuduhan kesalahan yang tidak pernah mereka perbuat?” suara Yasa bergetar menahan marah

“itu bukan kesalahan mereka sepenuhnya, dan kau tidak berhak membuat anak-anak mereka mengalami nasib serupa”

“tau apa kau tentang kesalahan mereka”

“lebih tau darimu yang hanya di pengaruhi oleh otak dendam dan keegoisan”

“kau!!!” Yasa melotot , kemarahannya sudah tak terbendung, dalam sekali lompatan ia telah berdiri sejajar di hadapan Meyda berjarak beberapa tombak.
Meyda masih berdiri tenang , namun kakinya telah membentuk kuda-kuda tak kentara.

“ruhmu akan menyesali tindakan bodohmu, hiyaaaaaaaaaat” Yasa telah menyerang Meyda dengan kepalan tangannya di sertai tenaga dalam.

Meyda segera mundur menghindar, namun tendangan Yasa hampir menyentuh tubuhnya jika ia tak segera berguling. Dengan secepat kilat ia berdiri , menyusun kekuatan dengan segera, ia tak berniat melukai Yasa , kecuali membuat Yasa berfikir ulang tentang tindakannya, tapi serangan demi serangan yang di luncurkan yasa membuatnya terpaksa harus melumpuhkan pertahanan lawannya yang tidak main-main itu.

“ayo lawan Meyda , jangan hanya menghindar”

“aku tidak ingin bertarung denganmu Yasa, tapi jika kau paksa , maka maaf ..” dengan sekali gebrakan Meyda telah meluncurkan serangan kepada Yasa yang kaget dan tak sempat mengelak jauh , Yasa terpental kebelakang menahan sakit di perutnya karena tendangan Meyda.

“pergilah Yasa , tinggalkan dusun ini dan belajarlah memaafkan mereka, cari tau kenapa para warga melakukan tindakan pembunuhan itu dulu.

“aku tidak akan menyerah” Yasa hendak bangkit melawan lagi saat sekelebat bayangan hitam menangkap sosoknya dan membawa kabur.

Meyda , pendekar berjilbab putih kaget , dan tak bisa lagi mengejar bayangan yang membawa tubuh Yasa pergi.

Bersambung…


6 comments: