Assalamu'alaykum, selamat datang di blog sederhana saya, selamat membaca! silahkan berkomentar & tinggalkan link anda untuk di kunjungi, terima kasih

Friday, 1 January 2010

Penyesalan

By: Tiny

Penyesalan? Ia tak pernah datang di awal langkah perjalanan hidup dan dalam mengambil keputusan. Ia hadir saat waktu tlah berlalu…

Rasa ikhlas itu berbalut kecemburuan sudah, saat aku menyerah dan kemudian melepasnya , ada gadis yang siap memilikinya, lebih siap menjadi bagian dari hidupnya, meski ini episode dari skenario Allah yang wajib kujalani dengan ikhlas namun tetap saja, ada gumpalan sesal di sudut sana , yang tak mampu ku lukiskan dengan barisan kalimat sependek apapun.

“apa yang engkau inginkan wahai hati yang terluka, bukankah pilihanmu untuk tidak hidup bersamanya, bukankah keinginanmu untuk untuk tidak menjadi belahan jiwanya, lalu kenapa ada air mata yang berbentuk bak aliran sungai di pipimu, kenapa ada mendung yang menggayut di kelopak mata indahmu”

Ku tetap ingin tersenyum, sungguh seberapa pilunya ku rasa tak khan ku biarkan senyum untuk orang –orang terkasih ini beranjak dariku, ada sudut lain selain tempat luka , ada sudut keikhlasan yang harus di perjuangkan oleh keimanan hamba kepada takdir Tuhannya, meski rasa manusiawi itu masih saja berusaha mengoyak lembaran ketulusan dan keikhlasan itu.
***

“aku harap engkaulah mahluk Allah yang diciptakan dari tulang rusukku”

Aku memandangnya, ya…. ada getaran cinta dan harapan di ucapannya, juga ada rasa gembira yang meluap di dada ini, bukankah apa yang ia ungkapan adalah kalimat yang begitu indah? Sangat indah dan menyentuh relung-relung kalbuku. Namun kebahagiaan itu surut juga, ada banyak ketakutan tiba-tiba, tentang masa depan yang panjang dan penuh cita-cita yang tak ingin terbengkalai , juga tentang tanggung jawab baru yang harus ku emban setelah aku benar-benar memastikan diri menjadi hamba yang tercipta dari tulang rusuknya.

Aku menunduk perlahan kemudian menggeleng

“beri aku waktu”
***

Saat beranjak darinya guratan kecewa bukan hanya di rasainya, tapi terlebih aku, tak ada gunanya mengikatnya untuk menunggu kesiapanku, dia pria dewasa yang harus segera menyempurnakan setengah diennya , tak ada gunannya mempertahankan cinta untukku yang masih jauh dari mimpi menikah di usia muda. Dan aku bukanlah tulang rusuknya.
***

“Barakallahulaka wabaraka 'alayka wajamaa baina kumma fikhair (Semoga Allah memberkahimu dan memberkahi atasmu serta mengumpulkan kamu berdua dalam kebaikan) "

Ku lafalkan do’a itu berbalut senyum manis, aku benar-benar berharap mereka bertahan mengarungi biduk rumah tangga menuju keridhaan Allah, menjadi keluarga yang akan melahirkan mujahid-mujahidah , pejuang dakwah yang menciptakan dunia menjadi lebih indah.

“Jazakillah khairan katsira (Semoga Allah membalasmu dengan balasan yang baik)"

Masih sempat ku dengar mereka melafalkan do’a sebagai balasan, dan aku akhirnya menjauh dengan senyum dan mengaminkan.
***

“Assalamu’alaykum, hai mbak, khayfa khaluq?”

“bikhair, anti?”

Kami berpelukan hangat, aku tak menyangka menjumpainya di sini, setelah dua tahun lebih aku dan mereka tak pernah memberi kabar.

“subhanallah lama tidak bertemu, bagaimana kabar suami dan si kecil?”

“Alhamdulillah baik, sudah semester berapa mbak?”

“semester tujuh” jawabku dengan senyum

“owh ya , saya baru semester satu” jawabnya

“eh sudah menikah belum?” tanyanya tiba-tiba, dan aku hanya menggeleng

“hayo kapan nich?” godanya

Kami berpisah, setelah banyak hal yang di bicarakan sekadar memberi tahu akan banyak hal yang berubah dua tahun terakhir, dan kami menuju kelas yang berbeda,gadis itu adalah istri dan ibu dari anak pria dewasa yang hendak mengkhitbahku dua tahun yang lalu, aku memang menang enam semester dalam hal pendidikan formal, tapi jelas aku kalah jauh jika di sandingkan dengan kemenangannya sebagai wanita yang telah menjadi istri dan seorang ibunda yang baik.

Mereka telah berjuang mengikuti sunah Rosulullah selama dua tahun lebih, sedangkan aku, masih menunggu…
***

“We never know our life in future, but we must taking lesson from experience of life to be better”

Untuk hidupku dan saudariku, meski setiap kita memiliki alasan yang berbeda tentang ini

Batam 01/01/2010

Tini

No comments:

Post a Comment