Assalamu'alaykum, selamat datang di blog sederhana saya, selamat membaca! silahkan berkomentar & tinggalkan link anda untuk di kunjungi, terima kasih

Thursday, 25 February 2010

Titip Rindu

by. Tini

Dedicated for AMGUN

di bawah batu nisan kini kau tlah sandarkan
kasih sayang kamu begitu dalam
sungguh ku tak sanggup ini terjadi

karna ku sangat cinta
ini lah saat terakhirku melihat kamu
jatuh air mataku menangis pilu
hanya mampu ucapkan selamat jalan kasih
….
Dan wajahnya yang terbingkai di foto ini telah menjadi kenanganku , senyumnya yang telah mengajarkan aku kekuatan menghadapi cobaan ini, telah menjadi masa laluku.

“leukemia akut” begitu vonis dokter atas sakitnya sebulan terakhir yang di bilang terlambat untuk di periksakan. Ketika kami terutama aku yang lalai untuk memperhatikan gejala-gejala dini. Saat akhirnya batuk yang tak kunjung sembuh selama sebulan itu memaksaku untuk lebih care tentang apa yang terjadi padanya.

“kita harus kerumah sakit”
“sudahlah , tidak apa-apa” elaknya
“tidak apa-apa? Batuk itu menyiksamu selama sebulan, kita harus periksakan itu” tentu saja sikapnya yang menganggap remeh apa yang di deritanya membuatku sedikit emosi.

Keterbatasan hubunganku dengannya, mungkin menjadi salah satu sebab, masih banyak ketidak pedulian yang aku tunjukan padanya.
Masih belum ada ijab Kabul yang mengikatku untuk bertanggung jawab atas dirinya sebagai suaminya, meski rencana menikah itu telah dekat. Tapi tetap saja belum halal bagiku untuk sekedar menggandeng tangannya.

“saya harap anda mensikapi penyakit ini dengan serius, saya harus merujuk nya untuk berobat kerumah sakit yang lebih baik, maaf.. bukan membuat anda pesimis, tapi harapan sembuh leukemia akut sangat kecil”

Apalagi yang membuatku tak berdaya, ketika kupandang gadis yang kucintai sedang tergolek lemah di sana dan telah di vonis dokter memiliki harapan tipis untuk bisa bertahan hidup.
***

Sebagai hamba beriman , aku masih memiliki Allah untuk memberikan banyak keajaiban , meski sedikit mengalahkan semua kesedihan yang terus mendera , apalagi ketika ku search di internet , dan di nyatakan bahwa leukemia akut adalah penyakit yang membunuh bahkan dalam hitungan hari, ini memang sering terjadi pada orang dewasa,

Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).
Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.

“dan bantulah ia untuk menyempurnakan diennya, itu akan lebih memberikan semangat hidupnya kembali” sebuah nasihat itu seolah membuka sebuah jalan panjang yang tak terfikirkan sama sekali, di tengah kondisinya yang rumit untuk di jelaskan, aku mencintainya dan ingin menjadikannya ibu bagi anak-anakku, hanya saja kemarin waktu belum mengijinkanku untuk itu, tapi apa harus sekarang? Vonis dokter bahwa hidupnya tak lama itukah alasannya ? aku ingin menunggu keadaannya membaik, lalu bagaimana jika itu benar?jika ia tak segera membaik atau Jika kemudian setelah menikah ia akan di jemput kembali oleh pemilik Nya? Bagaimana jika kami telah memiliki anak nanti?

Panjang, sangat panjang yang kufikirkan , tapi benar cinta dan senyumnya membuatku harus memutuskan hal besar ini secepatnya, ada banyak hal yang belum bisa ku lakukan untuknya , dan Allah memberikan kesempatan ini, tak boleh di sia-siakan.
***

Setelah kepindahannya di rumah sakit yang di rujuk dokter pertama, aku mengutarakan niatku pada orang tuanya, tak banyak yang di katakan mereka kecuali sepenuhnya setuju.

Demi Mu ya Allah , dan demi cintaku pada gadis ini, aku kuat menjalankan ini, aku ingin memberikan pelukan hangat padanya , menguatkannya bahwa ada banyak kebahagiaan yang tengah menunggu kesembuhannya, ada banyak kisah yang menjadi mimpi kami sebelumnya yang harus segera di wujudkan.

Dan setelah ijab Kabul yang di laksanakan di rumah sakit dengan sangat sederhana, bermahar seperangkat alat sholat , aku telah sah menjadi suaminya, bertanggung jawab penuh atas keputusan-keputusan yang harus di ambil untuk kesembuhannya, termasuk tindakan penyembuhan yang akan di lakukan dokter di malam pertama kami
.
Ia tersenyum memandangku
“terimakasih, tapi harusnya abang tidak perlu melakukan ini”
“sudahlah de, ini sudah kita bicarakan sebelumnya, ade udah jadi istri abang sekarang, ade bahagia khan?”
Ia mengangguk dan tertawa, menyisakan batuk panjang yang membuatku miris.
Ku cium keningnya, lama… meresapkan kerinduan panjang selama ini,

Allahumma Innii Asaluka Min Khairiha wa Khairi Ma Jabaltaha Alaihi. Wa Audzu bika Min Syarri wa Syarri Ma Jabaltaha Alaih —Wahai Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan dari apa yang Engkau berikan kepadanya serta Aku berlindung kepada-Mu daripada keburukannya dan keburukan yang Engkau berikan kepadanya..amin”

Ku hapus air mata yang menggenang dan menetes melewati sisi kelopak matanya “amin, Alhamdulillah,” ujarnya, dan aku memeluknya , “Alhamdulillah, terimakasih ya Allah atas waktu yang Engkau berikan untuku menepati janji ini”
***

Istriku telah kembali ke pemiliknya, di malam pertama kami ia menjalani operasi dan dokter gagal membawanya kembali, “"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun, sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya lah kami kembali”
Aku menangis , tentu saja … aku mencintainya, tapi Allah lebih mencintainya , insyaAllah , semoga saja.
Dan jika aku rindu, izinkan aku titipkan rindu ini untuknya.
***

Dari sudut sini aku berdo’a
Untukmu yang hidup atas nama cinta Allah
Dan cinta pada ciptaan Nya
Semoga cinta kalian
Mempertemukan kalian di surga Nya
Tempat di letakan segala muara kebahagiaan
Dan kematian adalah pintu untuk menuju kesana
Buat bang amgun, semoga ini menjadi ladang amal dan ibadah yang bernilai tak terhingga untukmu, terima kasih telah membantu saudariku menyempurnakan agamanya

Batam 25 february 2010


3 comments:

  1. hikss...
    ini kisah nyata??
    huaaaa ***tersedu-sedu ;(

    **jadi penulis aja mba tin hihi

    ReplyDelete
  2. eh bunbun mampir..

    iya nyata bun, tapi ya ga sama persis lha wong bukan saya yang melakoni ,

    gambaran perasaannya kurang ngena mungkin...

    amin , doain jadi penulis ya bun :)

    ReplyDelete